Kitab Allāh (Arab: كتاب
الله, Kitabullāh) adalah
catatan-catatan yang difirmankan oleh Allah kepada para nabi dan rasul. Umat
Islam diwajibkan meyakininya, karena mempercayai kitab-kitab selain Al Qur'an
sesuai dengan salah satu Rukun Iman. Jumlah kitab yang telah diturunkan
sebanyak 104 kitab suci.
Etimologi
Tulisan-tulisan
firman Allah (Kitab Allah) zaman dahulu dibuat menjadi 2 jenis, yaitu bisa
berupa shuhuf dan mushaf. Kata Suhuf pula terdapat di surah al A'laa
“ (yaitu)
Kitab-kitab Ibrahim dan Musa. ”—(al
A'laa 87:19)
Kedua kalimat itu berasal dari akar kalimat yang sama yaitu,
"sahafa" (menulis). Shuhuf (Arab:صحيفة
tunggal: sahifa) berarti sepenggal kalimat yang ditulis dalam material seperti
kertas, kulit, papirus dan media lain. Sedangkan mushaf (Arab:مصحف jamak: masahif) berarti
kumpulan-kumpulan shuhuf, yang dibundel menjadi satu, seperti 2 sampul dalam
satu isi.
Dalam sejarah penulisan dari teks Qur'an, suhuf terdiri dari
beberapa lembaran yang pada akhirnya Qur'an dikumpulkan pada masa Abu Bakar.
Dalam suhuf tersebut susunan tiap ayat di dalam surah telah tepat, tetapi
lembaran-lembaran yang ada belumlah tersusun dengan rapi, tidak dibundel
menjadi satu isi.
Kalimat mushaf pada saat ini memiliki arti lembaran-lembaran
yang dikumpulkan di dalam Qur'an yang telah dikoleksikan pada masa Utsman bin
Affan. Pada saat itu, tiap ayat di dalam surah telah disusun dengan rapi. Saat
ini umat Islam juga menyebut setiap duplikat Qur'an, yang mana memiliki
keteraturan tiap ayat dan surah disebut mushaf.
Shuhuf
Beberapa nabi yang dikatakan memiliki shuhuf adalah:
- Adam - 10 shuhuf
- Syits - 60 shuhuf, (pendapat lain mengatakan 50 shuhuf)
- Khanukh - 30 shuhuf
- Ibrahim - 30 shuhuf (10 shuhuf)
- Musa - 10 shuhuf
Untuk shuhuf Ibrahim dan Musa tercantum di dalam firman
Tuhan, surah Al A'la dan An Najm, yang berbunyi;
“ Sesungguhnya
beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman), dan dia ingat nama
Tuhannya, lalu dia sembahyang. Tetapi kamu (orang-orang kafir) memilih
kehidupan duniawi. Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal.
Sesungguhnya ini benar-benar terdapat dalam kitab-kitab yang dahulu, (yaitu)
Kitab-kitab Ibrahim dan Musa. ”—(Al
A’la : 14-19)
“ Ataukah
belum diberitakan kepadanya apa yang ada dalam lembaran-lembaran Musa? dan
lembaran-lembaran Ibrahim yang selalu menyempurnakan janji? ”—(An Najm : 36-37)
Mushaf
Beberapa suhuf yang telah dicatat dari firman Allah kemudian
dijadikan satu yang memiliki nama bermacam-macam, yang telah diberikan kepada
para rasul-Nya. Di antaranya adalah:
Taurat (Torah)
Taurat adalah tulisan berbahasa Ibrani, berisikan syariat
(hukum) dan kepercayaan yang benar dan diturunkan melalui Musa. Isi pokok
Taurat adalah 10 firman Allah bagi bangsa Israel. Selain itu, Taurat berisikan
tentang sejarah nabi-nabi terdahulu hingga Musa dan kumpulan hukum.
“ (Tuhan
Allah) telah menurunkan kitab kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab
yang terdahulu dari padanya, lagi menurunkan Taurat dan Injil. ”—(Ali Imran: 3)
Zabur (Mazmur)
Zabur berisi mazmur (nyanyian pujian bagi Allah) yang
dibawakan melalui Daud yang berbahasa Qibti. Kitab ini tidak mengandung
syariat, karena Daud diperintahkan untuk meneruskan syariat yang telah dibawa
oleh Musa.
“ Dan kami
telah memberi kitab zabur kepada Nabi Dawud. ”—(An-Nisa;
163)
Injil
Injil pertama kali ditulis menggunakan bahasa Suryani
melalui murid-murid Isa untuk bangsa Israel sebagai penggenap ajaran Musa. Kata
Injil sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu euangelion yang berarti
"kabar gembira". Injil-injil tidak mempunyai pembahasan sistematis
mengenai satu tema atau tema-tema tertentu, meskipun di dalamnya banyak
membahas hal kerajaan Surga. Injil yang ada saat ini mengandung firman Allah
dan riwayat Isa, yang semuanya ditulis oleh generasi setelah Isa.
“ Dan Kami
iringkan jejak mereka (nabi nabi Bani Israil) dengan 'Isa putera Maryam, membenarkan
Kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab
Injil sedang di dalamnya (ada) petunjuk dan dan cahaya (yang menerangi), dan
membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk
serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa. ”—(Al-Maa`idah 5:46)
Al-Qur`an
Al-Qur`an merupakan kumpulan firman yang diberikan Allah
sebagai satu kesatuan kitab sebagai pedoman hidup bagi seluruh umat muslim.
Menurut syariat Islam, kitab ini dinyatakan sebagai kitab yang tidak ada
keraguan di dalamnya, selalu terjaga dari kesalahan, dan merupakan tuntunan
membentuk ketaqwaan manusia.
“ Pada
bulan Ramadan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi
manusia. ”—(Al-Baqarah: 185)
Tampilan Al-Qur`an dianggap unik, karena berupa prosa
berirama, puisi epik, dan simfoni dalam keterpaduan teks yang indah. Isi
Al-Qur`an juga dianggap unik, berupa paduan filsafat semesta, catatan sejarah,
peringatan-peringatan dan hiburan, dasar-dasar hukum, serta doa-doa.
Bagi umat Islam, tidak disyariatkan untuk mempelajari isi
Taurat, Zabur, dan Injil yang ada saat ini, karena menurut ajaran Islam,
dianggap telah mengandung berbagai tafsiran yang tidak benar dan karena isi
kesemua kitab yang masih diperlukan, telah dimasukkan ke dalam kitab Al-Qur`an.
Namun tidak diperlukan juga upaya untuk menyerang atau menyalah-nyalahkan isi
Taurat, Zabur, atau Injil, karena terdapat ayat-ayat Allah di dalamnya.
Penjelasan di dalam
al-Qur`an
Dalam firman Allah ayat Al Imraan 3 ayat 4:
“ Sebelum
(Al Quran), menjadi petunjuk bagi manusia, dan Dia menurunkan Al Furqaan.
Sesungguhnya orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Allah akan memperoleh
siksa yang berat; dan Allah Maha Perkasa lagi mempunyai balasan (siksa). ”—(Al Imran 3:4)
Kemudian An Nissa 4 ayat 136 dan 163:
“ Wahai
orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan
kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah
turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah,
malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka
sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya. ”—(An Nissa 4:136)
“ Sesungguhnya Kami telah memberikan
wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi
yang kemudiannya, dan Kami telah memberikan wahyu (pula) kepada Ibrahim,
Isma'il, Ishak, Ya'qub dan anak cucunya, Isa, Ayyub, Yunus, Harun dan Sulaiman.
Dan Kami berikan Zabur kepada Daud. ”—(An
Nissa 4:163)
Semua kitab turun
pada bulan Ramadan
Menurut sumber berdasarkan hadits shahih dari Imam Ahmad,
kesemua kitab-kitab suci tersebut turun pada bulan Ramadan, shuhuf Ibrahim
turun pada awal malam pertama bulan Ramadan, Taurat turun pada hari keenam
bulan Ramadan dan Injil pada hari ketiga belas dari Ramadan. Al-Qur’an
diturunkan pada bulan Ramadan berdasarkan pada salah satu surah di dalam Al
Qur'an yang berbunyi,
“ Bulan
Ramadan yang diturunkan di dalamnya Al-Qur’an, sebagai petunjuk bagi manusia
dan penjelasan atas petunjuk itu, serta pemisah antara haq dan batil. ”—(Al Baqarah 2:185)
Ibnu Katsir mengatakan bahwa Allah menyanjung bulan Ramadan
diatas bulan-bulan yang lain, yaitu dengan memilihnya sebagai bulan dimana
kesemua kitab-kitab suci diturunkan di dalamnya.
Janji Allah terhadap
orang beriman
Menurut keyakinan ajaran Islam, Allah akan melimpahkan
rahmat-Nya dari langit dengan menurunkan hujan dan menimbulkan rahmat-Nya dari
bumi dengan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan yang buahnya melimpah ruah, kepada
orang yang jujur, lurus dan tidak menyimpang dari kebenaran. Sebagai contoh
dalam ayat:
“ Dan
sekiranya mereka sungguh-sungguh menjalankan (hukum) Taurat dan Injil dan (Al
Quran) yang diturunkan kepada mereka dari Tuhannya, niscaya mereka akan
mendapat makanan dari atas dan dari bawah kaki mereka. Di antara mereka ada
golongan yang pertengahan. Dan alangkah buruknya apa yang dikerjakan oleh
kebanyakan mereka. ”—(Al Maidah 66:5)
Hubungan Al-Qur'an
dengan kitab terdahulu
Semua muslim meyakini bahwa adanya wahyu progresif, bahwa
wahyu Tuhan berkembang dengan seiring berjalannya waktu dan perbedaan kelompok
dari masyarakat. Didalam Al Quran membenarkan tentang adanya larangan bekerja
di hari Sabbath dalam Taurat, tetapi Al Quran membolehkan bekerja dan
mengesampingkan hal tersebut.
Pada awal tahun kenabian Muhammad, sebuah wahyu diberitakan kepadanya,
“ Katakanlah:
Hai Ahli Kitab, kamu tidak dipandang beragama sedikitpun hingga kamu menegakkan
ajaran-ajaran Taurat, Injil, dan Al Quran yang diturunkan kepadamu dari
Tuhanmu... ”—(Al Maidah 5:68)
Kalimat ini diyakini oleh pemeluk agama Islam bahwa konversi
agama lama menjadi agama Islam akan dimulai dengan segala ketulusan hati
mengikuti firman dari kita-kitab suci sebelum Al Quran.
id.wikipedia.org
id.wikipedia.org
No comments :
Post a Comment