Friday, January 10, 2014

Rukun Islam & Penjelasannya

Arti daripada Islam secara bahasa adalah Ta'at, dan secara hukum syar'a adalah Ta'at kepada hukum - hukum syar'a ( Hukum - hukum ALLAH. S.W.T ). Dan ada rukun - rukun yang wajib kita laksanakan di antaranya sebagai berikut :

Rukun Islam
Syahadat.
Apa itu Syahadat ? Syahadat yaitu meyakinkan tidak ada tuhan yang haq di sembah dengan bukti yang nyata kecuali ALLAH.S.W.T. dan sesungguhnya nabi Muhammad.S.A.W adalah utusan ALLAH.S.W.T.

Pengertian :
Pengertian dari syahadat itu adalah meyakinkan hati kita , bahwa hanya ALLAH.S.W.T , semata hanya tuhan yang harus kita sembah. Yang mempunyai sipat dengan sifat - sifat yang sempurna jauh dari segala kekurangan. Tunggal Dzatnya, sifatnya serta pekerjaanya. Dan Nabi Muhammad S.A.W jadi utusan ALLAH.S.W.T. untuk semua mahluk.


Mendirikan Shalat.
Kenapa kita wajib mendirikan Shalat ? Karena Shalat itu adalah ibadah badan dhohir ( nyata ), yang paling unggul mengalahkan ibadah - ibadah dhohir badan yang lainnya seperti puasa, ibadah haji, zakat dan lain - lain. Bahkan fardlu dan sunatnya Shalat itu lebih unggul daripada fardlu dan sunat ibadah yang lainnya, sehingga tidak ada kata udzur dalam shalat selagi masih berakal sehat.

Nama-nama Bulan dalam Kalender Islam

Penamaan bulan-bulan dalam tahun Hijriyah disesuaikan dengan masa yang sedang mereka (Bangsa Arab) jalani.

Muharrom, nama bulan pertama. Artinya, yang diharamkan atau yang menjadi pantangan. Penamaan Muharrom, sebab pada bulan itu dilarang menumpahkan darah atau berperang. Larangan tersebut berlaku sampai masa awai Islam. Namun larangan berperang pada bulan itu tidak berlaku lagi sejak turun firman Allah SWT, "Dan bunuhlah mereka di mana saja kamu jumpai, dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusirmu. (Mekah)." (QS. 2/Al-Baqoroh: 191).

Shofar, nama bulan kedua. Artinya, kosong. Penamaan Shofar, karena pada bulan itu semua orang laki-laki Arab dahulu pergi meninggalkan rumah untuk merantau, berniaga, dan berperang, sehingga pemukiman mereka kosong dari orang laki-laki.

Nama-nama Hari dalam Kalender Islam

Sebagaimana nama-nama hari dalam kalender masehi, dalam kalender hijriyah juga ada tujuh hari. Berikut nama- nama hari dalam kalender hijriyah:

Ahad (satu) atau Minggu atau awai menurut bangsa Arab kuno. Pada hari itu:
  • Allah menciptakan alam semesta.
  • Allah menciptakan bintang-bintang.
  • Allah menciptakan api neraka.
  • Allah menciptakan bumi yang ke tujuh.
  • Allah menciptakan samudra dan lautan yang ketujuh.
  • Allah menciptakan anggota badan manusia yang ke tujuh.
  • Allah menciptakan hari yang ke tujuh.

Takdir Allah

Kaum muslimin yang semoga dimuliakan oleh Allah ta’ala, salah satu rukun iman yang wajib diimani oleh setiap muslim adalah beriman kepada takdir baik maupun buruk.

Perlu diketahui bahwa beriman kepada takdir ada empat tingkatan:
  • Beriman kepada ilmu Allah yang ajali sebelum segala sesuatu itu ada. Di antaranya seseorang harus beriman bahwa amal perbuatannya telah diketahui (diilmui) oleh Allah sebelum dia melakukannya.
  • Mengimani bahwa Allah telah menulis takdir di Lauhul Mahfuzh.
  • Mengimani masyi’ah (kehendak Allah) bahwa segala sesuatu yang terjadi adalah karena kehendak-Nya.
  • Mengimani bahwa Allah telah menciptakan segala sesuatu. Allah adalah Pencipta satu-satunya dan selain-Nya adalah makhluk termasuk juga amalan manusia.


Hari Akhir dan Akhirat

Akhirat (Bahasa Arab: الآخرة; transliterasi: Akhirah) dipakai untuk mengistilahkan kehidupan alam baka (kekal) setelah kematian/ sesudah dunia berakhir. Pernyataan peristiwa alam akhirat sering kali diucapkan secara berulang-ulang pada beberapa ayat di dalam Al Qur'an sebanyak 115 kali, yang mengisahkan tentang Yawm al-Qiyâmah dan akhirat juga bagian penting dari eskatologi Islam.

Akhirat dianggap sebagai salah satu dari rukun iman yaitu: Percaya Allah, percaya adanya malaikat, percaya akan kitab-kitab suci, percaya adanya nabi dan rasul dan percaya takdir dan ketetapan. Menurut kepercayaan Islam, Allah akan memainkan peranan, beratnya perbuatan masing-masing individu. Allah akan memutuskan apakah orang tersebut di akhirat akan diletakkan di Jahannam (neraka) atau Jannah (surga). Kepercayaan ini telah disebut sebelumnya sebagai Hari Penghakiman dalam ajaran Islam.

Akhirat adalah dimensi fisik dan hukum-hukum dunia nyata yang terjadi setelah dunia fana berakhir. Bagi mereka yang beragama samawi meyakini bahwa kehidupan akhirat sebagai tempat dimana segala perbuatan seseorang di dalam kehidupan dunia ini akan dibalas. Namun tidak sedikit juga orang yang meragukan akan adanya kehidupan akhirat (kehidupan setelah kematian). Mereka-mereka yang meyakini adanya kehidupan akhirat ada yang menyatakan: 'Mudahnya meyakini adanya kehidupan setelah kematian sama mudahnya dengan meyakini adanya hari esok setelah hari ini, adanya nanti setelah sekarang, adanya memetik setelah menanam'. Dengan meyakini adanya kehidupan akhirat setelah kehidupan didunia ini akan menjaga seseorang dari bertindak sesuka hatinya, karena ia yakin segala hal yang ia perbuat dalam kehidupannya sekarang akan dituainya kemudian di alam setelah kematian.

Para Malaikat dan Tugasnya

Malaikat dalam Islam, merupakan hamba dan ciptaan Allah yang diciptakan dari cahaya lagi mulia dan terpelihara daripada maksiat. Mereka tidak berjeniskelamin, tidak bersuami atau isteri, tidak beribu atau berbapa dan tidak beranak.
Mereka tidak tidur dan tidak makan serta tidak minum. Mereka mampu menjelma ke dalam bentuk atau sosok yang dikehendaki dengan izin Allah. Sebagai contoh malaikat datang kepada kaum Lutmenyerupai lelaki yang tampan (Surah Hud 11, ayat 78).
Malaikat dikatakan mempunyai sayap dan mampu terbang dengan kecepatan (sesuai dengan kecepatan cahaya). Setiap muslim wajib beriman kepada malaikat. 
Nama dan tugas 10 Malaikat ;

Sejarah Al-Quran

Al-Qur’ān (ejaan KBBI: Alquran, Arab: القرآن) adalah kitab suci agama Islam. Umat Islam percaya bahwa Al-Qur'an merupakan puncak dan penutup wahyu Allah yang diperuntukkan bagi manusia, dan bagian dari rukun iman, yang disampaikan kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, melalui perantaraan Malaikat Jibril, dan sebagai wahyu pertama yang diterima oleh Nabi Muhammad adalah sebagaimana yang terdapat dalam surat Al-'Alaq ayat 1-5.

Etimologi
Ditinjau dari segi kebahasaan, Al-Qur’an berasal dari bahasa Arab yang berarti "bacaan" atau "sesuatu yang dibaca berulang-ulang". Kata Al-Qur’an adalah bentuk kata benda (masdar) dari kata kerja qara'a yang artinya membaca. Konsep pemakaian kata ini dapat juga dijumpai pada salah satu surat Al-Qur'an sendiri yakni pada ayat 17 dan 18 Surah Al-Qiyamah yang artinya:
“Sesungguhnya mengumpulkan Al-Qur’an (di dalam dadamu) dan (menetapkan) bacaannya (pada lidahmu) itu adalah tanggungan Kami. (Karena itu,) jika Kami telah membacakannya, hendaklah kamu ikuti {amalkan} bacaannya”.(75:17-75:18)

Kitab-Kitab Allah

Kitab Allāh (Arab: كتاب الله, Kitabullāh) adalah catatan-catatan yang difirmankan oleh Allah kepada para nabi dan rasul. Umat Islam diwajibkan meyakininya, karena mempercayai kitab-kitab selain Al Qur'an sesuai dengan salah satu Rukun Iman. Jumlah kitab yang telah diturunkan sebanyak 104 kitab suci.

Etimologi
Tulisan-tulisan firman Allah (Kitab Allah) zaman dahulu dibuat menjadi 2 jenis, yaitu bisa berupa shuhuf dan mushaf. Kata Suhuf pula terdapat di surah al A'laa
“              (yaitu) Kitab-kitab Ibrahim dan Musa.     ”—(al A'laa 87:19)

Kedua kalimat itu berasal dari akar kalimat yang sama yaitu, "sahafa" (menulis). Shuhuf (Arab:صحيفة tunggal: sahifa) berarti sepenggal kalimat yang ditulis dalam material seperti kertas, kulit, papirus dan media lain. Sedangkan mushaf (Arab:مصحف jamak: masahif) berarti kumpulan-kumpulan shuhuf, yang dibundel menjadi satu, seperti 2 sampul dalam satu isi.

Dalam sejarah penulisan dari teks Qur'an, suhuf terdiri dari beberapa lembaran yang pada akhirnya Qur'an dikumpulkan pada masa Abu Bakar. Dalam suhuf tersebut susunan tiap ayat di dalam surah telah tepat, tetapi lembaran-lembaran yang ada belumlah tersusun dengan rapi, tidak dibundel menjadi satu isi.

Kalimat mushaf pada saat ini memiliki arti lembaran-lembaran yang dikumpulkan di dalam Qur'an yang telah dikoleksikan pada masa Utsman bin Affan. Pada saat itu, tiap ayat di dalam surah telah disusun dengan rapi. Saat ini umat Islam juga menyebut setiap duplikat Qur'an, yang mana memiliki keteraturan tiap ayat dan surah disebut mushaf.

Sifat-sifat Para Nabi dan Rasul


لَّقَدْ كَانَ لَكُمْ فِى رَسُولِ ٱللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌۭ لِّمَن كَانَ يَرْجُوا۟ ٱللَّهَ وَٱلْيَوْمَ ٱلْءَاخِرَ وَذَكَرَ ٱللَّهَ كَثِيرًۭا
“Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu yaitu bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” [Al Ahzab 21]

Nabi Muhammad memiliki akhlaq dan sifat-sifat yang sangat mulia. Oleh karena itu hendaklah kita mempelajari sifat-sifat Nabi seperti Shiddiq, Amanah, Fathonah, dan Tabligh. Mudah-mudahan dengan memahami sifat-sifat itu, selain kita bisa terhindar dari mengikuti orang-orang yang mengaku sebagai Nabi, kita juga bisa meniru sifat-sifat Nabi sehingga kita juga jadi orang yang mulia.

Para Nabi dan Rosul

Sesungguhnya dalam segi pengertian, tidak ada bedanya antara Nabi dan Rasul. Keduanya adalah hamba laki-laki pilihan Allah yang mendapatkan wahyu dari-Nya.

Nabi hanya mendapatkan wahyu untuk dirinya sendiri melalui mimpi, namun Rasul mendapatkan wahyu melalui Malaikat secara langsung dan ia melihat serta berbicara langsung dengan Malaikat wahyu serta diperintahkan untuk menyampaikannya kepada umatnya.

Nama - nama Nabi :

Thursday, January 9, 2014

Sifat Ja’iz Allah

Sifat Ja’iz Bagi Allah Swt Sifat Jaiz bagi Allah artinya boleh bagi Allah Swt mengadakan sesuatu atau tidak mengadakan sesuatu atau di sebut juga sebagai “mumkin”. Mumkin ialah sesuatu yang boleh ada dan tiada. Ja’iz artinya boleh-boleh saja, dengan makna Allah Swt menciptakan segala sesuatu, yakni dengan tidak ada paksaan dari sesuatupun juga, sebab Allah Swt bersifat Qudrat (kuasa) dan Iradath (kehendak), juga boleh – boleh saja bagi Allah Swt meniadakan akan segala sesuatu apapun yang ia mau.

www.masuk-islam.com

Sifat Mustahil Bagi Allah

Sifat Mustahil Bagi Allah artinya Sifat Yang Tidak Mungkin ada pada Allah Swt. Sifat Mustahil Allah merupakan Lawan Kata/Kebalikan dari Sifat Wajib Allah.

Berikut dibawah ini adalah 20 sifat-sifat mustahil bagi Allah swt.
1.     ‘Adam, artinya tiada (bisa mati)
2.     Huduth, artinya baharu (bisa di perbaharui)
3.     Fana’, artinya binasa (tidak kekal/mati)
4.     Mumathalatuhu Lilhawadith, artinya menyerupai akan makhlukNya
5.     Qiyamuhu Bighayrih, artinya berdiri dengan yang lain (ada kerjasama)
6.     Ta’addud, artinya berbilang – bilang (lebih dari satu)
7.     ‘Ajz, artinya lemah (tidak kuat)
8.     Karahah, artinya terpaksa (bisa di paksa)
9.     Jahl, artinya jahil (bodoh)
10.   Maut, artinya mati (bisa mati)
11.   Syamam, artinya tuli
12.   ‘Umy, artinya buta
13.   Bukm, artinya bisu
14.   Kaunuhu ‘Ajizan, artinya lemah (dalam keadaannya)
15.   Kaunuhu Karihan, artinya terpaksa (dalam keadaannya)
16.   Kaunuhu Jahilan, artinya jahil (dalam keadaannya)
17.   Kaunuhu Mayyitan, artinya mati (dalam keadaannya)
18.   Kaunuhu Asam, artinya tuli (dalam keadaannya)
19.   Kaunuhu A’ma, artinya buta (dalam keadaannya)
20.   Kaunuhu Abkam, artinya bisu (dalam keadaannya)


http://www.masuk-islam.com

Sifat Wajib Allah

Sifat wajib Allah adalah sifat yang pasti ada pada Allah . Sifat sempurna yang yang tidak terhingga bagi Allah. Sifat-sifat Allah wajib bagi setiap muslim mempercayai bahwa terdapat beberapa sifat kesempurnaan yang tidak terhingga bagi Allah. Maka, wajib juga dipercayai akan sifat Allah yang dua puluh dan perlu diketahui juga sifat yang mustahil bagi Allah. Sifat yang mustahil bagi Allah merupakan lawan kepada sifat wajib.

Di bawah ini adalah sifat-sifat allah yang wajib :

Rukun Iman & Penjelasannya

Apakah ilmu tauhid itu? Ilmu tauhid adalah ilmu yang membahas pengokohan keyakinan-keyakinan agama Islam dengan dalil-dalil naqli maupun aqli yang pasti kebenarannya sehingga dapat menghilangkan semua keraguan, ilmu yang menyingkap kebatilan orang-orang kafir, kerancuan dan kedustaan mereka. Dengan ilmu tauhid ini, jiwa kita akan kokoh, dan hati pun akan tenang dengan iman. Dinamakan ilmu tauhid karena pembahasan terpenting di dalamnya adalah tentang tauhidullah (mengesakan Allah). Allah swt. berfirman:
أَفَمَن يَعْلَمُ أَنَّمَا أُنزِلَ إِلَيْكَ مِن رَبِّكَ الْحَقُّ كَمَنْ هُوَ أَعْمَى إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُوْلُواْ الأَلْبَابِ
“Adakah orang yang mengetahui bahwasanya apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu itu benar, sama dengan orang yang buta? Hanyalah orang-orang yang berakal saja yang dapat mengambil pelajaran.” (Ar-Ra’d: 19)